Sorong, MPN ā Papua Nugini dilanda longsor dahsyat yang menewaskan lebih dari 670 orang. Bencana yang terjadi di wilayah terpencil Enga telah mengakibatkan kerugian jiwa yang besar dan kerusakan parah pada infrastruktur setempat.
Longsor yang terjadi pada hari Jumat dini hari itu telah mengubur lebih dari 150 rumah di desa Yambali. Hingga kini, tim penyelamat baru berhasil menemukan lima jenazah dan satu bagian tubuh korban lainnya. Dengan kondisi tanah yang masih tidak stabil dan ancaman longsor susulan, upaya pencarian dan penyelamatan menjadi sangat berbahaya.
Penyebab Longsor di Papua Nugini
Longsor yang menghantam Papua Nugini memiliki beberapa penyebab utama:
Terutama di wilayah pegunungan, Papua Nugini mengalami curah hujan yang sangat tinggi selama musim hujan. Hujan deras ini dapat meresap ke dalam tanah, menyebabkan tanah menjadi jenuh dan tidak stabil. Ketika tanah tidak lagi mampu menahan beban air, longsor dapat terjadi.
Tanah yang jenuh akibat curah hujan tinggi menjadi lebih rentan terhadap longsor. Di daerah yang terkena bencana, tanah longsor menyisakan bebatuan seukuran mobil dan tanah yang terbelah hingga ke dasar lembah.
Saat longsor terjadi di desa Kaokalam di Provinsi Enga, sebagian besar warga setempat sedang tertidur. Banyak dari mereka tidak memiliki waktu untuk mengungsi ketika tanah longsor tiba-tiba terjadi.
Pemerintah Papua Nugini telah memerintahkan evakuasi sekitar 7.900 orang dari desa-desa yang terancam longsor susulan. Tim bantuan telah bergerak ke wilayah yang sulit dijangkau di Enga utara, namun peluang untuk menemukan korban selamat semakin tipis.
Selain risiko longsor susulan, ada kekhawatiran akan wabah penyakit yang mungkin muncul di lokasi bencana. Semua kebun pangan yang menjadi sumber kehidupan penduduk desa telah hancur, dan tiga aliran sungai yang menjadi sumber air minum juga tertimbun oleh longsor.
Pemerintah setempat sedang berupaya mendirikan pusat evakuasi di tempat yang lebih aman di kedua sisi jalur besar yang tertutup oleh puing-puing. Sementara itu, pemerintah juga mempertimbangkan untuk meminta bantuan internasional lebih lanjut. (Melvin/G)




