Scroll Untuk Lanjut Membaca

MEDAN, MPN – Camat Medan Barat, Hendra Syahputra, menjadi sorotan setelah sebuah video beredar menunjukkan dirinya mengalami sesak napas saat menjalani pemeriksaan oleh Inspektorat Kota Medan pada Kamis, 29 Mei 2025. Dalam video tersebut, Hendra terlihat tersengal-sengal dan dibantu oleh seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) yang membukakan kancing kemejanya serta memberikan air minum.

“Kancing, pipetnya (sedotan minuman),” terdengar suara pegawai lain meminta bantuan. “Naikkan tolong sedotannya, Pak,” tambah suara seorang perempuan.

Hingga berita ini diturunkan, penyebab pasti Camat Hendra Syahputra mengalami sesak napas belum diketahui. Apakah disebabkan oleh kondisi kesehatan pribadi atau tekanan mental selama proses pemeriksaan, masih menjadi pertanyaan.

Pemeriksaan Inspektorat ini diduga kuat berkaitan dengan dugaan mutasi sepihak yang dilakukan Camat Hendra Syahputra terhadap lima mandor pengawas kebersihan sampah di wilayah Kecamatan Medan Barat. Kelima mandor tersebut dipindahtugaskan dari jabatan semula menjadi petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (P3SU).

Informasi yang dihimpun Tribun-Medan.com menyebutkan, pemindahan tugas ini menimbulkan sorotan tajam karena dinilai sewenang-wenang dan tanpa penjelasan resmi. Diduga kuat, kebijakan ini juga berkaitan dengan permintaan uang setoran retribusi sampah.

Kelima mandor yang dimutasi masing-masing bertugas di lima kelurahan berbeda: Abdu Hasbi (Kelurahan Kesawan), Rio Sutanja Nasution (Karang Berombak), Kusdian Pasaribu (Sei Agul), Ridwan Marpaung (Glugur Kota), dan Sri Rahayu br. Siregar (Silalas). Mereka menerima surat pemindahan tugas pada 23 Mei 2025.

Para mandor yang dipindahkan mengaku tidak mendapatkan penjelasan resmi dari Camat Hendra Syahputra mengenai alasan di balik mutasi tersebut. Namun, mereka menduga pemecatan ini terjadi setelah mereka menagih uang setoran wajib retribusi sampah (WRS) yang telah dikumpulkan dari masyarakat untuk disetorkan ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Medan.

Kasus ini kini menjadi perhatian publik, menunggu hasil pemeriksaan lebih lanjut dari Inspektorat Kota Medan untuk mengungkap fakta sebenarnya di balik insiden sesak napas Camat Hendra Syahputra serta dugaan mutasi sepihak yang ia lakukan. (Never)