Scroll Untuk Lanjut Membaca

Lampung, MPN – Suasana tenang di kebun kopi wilayah Sedanginan, Pemangku 9 Pekon Tiga Jaya, Kecamatan Sekincau, mendadak berubah mencekam pada Jumat (5/9/2025) sore. Seorang petani kopi, Amir (50), menjadi korban serangan harimau liar saat pulang dari kebun bersama anaknya.

Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 16.00 WIB. Amir, warga pendatang asal Kalianda, Lampung Selatan, saat itu dibonceng anaknya menggunakan sepeda motor di jalan setapak menuju permukiman. Tiba-tiba, seekor harimau muncul dari balik semak dan langsung menerkam tubuh bagian belakang korban.

ā€œPak Amir dibonceng anaknya dari kebun. Tiba-tiba harimau keluar dan langsung mencakar serta menggigit tubuhnya,ā€ ungkap Eko, aparatur Pekon Tiga Jaya, saat dikonfirmasi.

Akibat serangan itu, Amir terjatuh dan mengalami luka serius di kepala serta punggung. Beruntung, nyawanya terselamatkan berkat keberanian sang anak yang menjerit histeris. Jeritan tersebut membuat harimau terkejut dan mundur kembali ke hutan.

ā€œAnaknya spontan berteriak keras. Mungkin itu yang membuat harimau takut lalu lari. Kalau tidak, bisa saja korban tidak tertolong,ā€ tambah Eko.

Warga sekitar yang mengetahui kejadian itu segera memberi pertolongan. Amir dievakuasi ke Puskesmas Sekincau dan kini menjalani perawatan intensif. Kondisinya masih lemah akibat luka parah yang diderita.

Insiden ini menggegerkan warga, terlebih lokasi kejadian hanya sekitar dua kilometer dari permukiman. Masyarakat khawatir konflik satwa liar dengan manusia akan semakin sering terjadi jika tidak segera ditangani.

Aparatur Pekon Tiga Jaya menyatakan akan melaporkan peristiwa tersebut kepada instansi terkait agar langkah pengamanan segera dilakukan, baik untuk melindungi warga maupun menjaga kelestarian satwa.

Diketahui, harimau Sumatera merupakan satwa dilindungi yang habitatnya semakin terdesak akibat alih fungsi lahan dan aktivitas manusia. Kasus di Lampung Barat ini menjadi peringatan serius tentang pentingnya upaya konservasi sekaligus mitigasi konflik antara satwa liar dan masyarakat di kawasan penyangga hutan. (bip)