Scroll Untuk Lanjut Membaca

Para peserta penggerak Moderasi Beragama angkatan X bagi ASN adalah miniatur moderasi beragama maka tunjukkanlah kehidupan yang harmoni, rukun dan damai, hidup bertoleransi antar umat beragama dengan baik, bukan hanya diucapkan tetapi juga diimplementasikan dalam tindakan sehari-hari, memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dan Negara dalam bingkai NKRI,” harap Rofiul Amri.

Pesan Kepala Kantor Kemenag

Kepala Kantor Kemenag Kota Sorong, Rofiul Amri, M.Pd.I., mengajak 30 peserta agar menyadari bahwa moderasi beragama bagi semua agama memiliki tujuan untuk saling empati, berdamai, dan saling menghargai setiap perbedaan keyakinan.

Toleransi dapat dijadikan sebagai sikap dalam menghargai dan menghormati setiap perbedaan antar individu atau kelompok baik masyarakat maupun agama. 

Selain itu, Laurentius Reresi, peserta moderasi beragama memberikan pesan dan pesan, moderasi beragama sebagai upaya menghormati setiap perbedaan dan menjaga keutuhan Bhinneka Tunggal Ika.

Maka dibutuhkan kerjasama setiap individu atau kelompok dalam menerapkan moderasi beragama.

“Toleransi adalah sikap saling menghormati dan menghargai terhadap suatu perbedaan.  Ini beberapa nilai-nilai dalam moderasi beragama. Mari kita turun lapangan mempraktekkan nilai-nilai moderasi beragama,” ucapnya.

Kepala Kantor Kementerian Agama, Rofiul Amri, M.Pd.I., menutup rangkaian kegiatan pelatihan penggerak moderasi beragama dengan memukul tifa sebanyak 5 kali symbol keberagaman agama di Indonesia. (Laurent Reresi).

Halaman:
1 2