Sorong, MPN – Berdasarkan data yang diperoleh dari survei elektabilitas yang dilakukan oleh Indo Barometer pada tanggal 1 – 7 Mei 2024, dua bakal calon Gubernur Papua Barat Daya, Gabriel Asem (GA) dan Lambertus Jitmau (LJ), menunjukkan persaingan yang sangat ketat.
Survei yang melibatkan 800 responden dan memiliki margin of error sebesar 3,46% dengan tingkat kepercayaan 95% ini menunjukkan bahwa elektabilitas keduanya selalu berada di puncak pada semua tingkatan simulasi jumlah bakal calon. Dalam simulasi dengan 20 nama bakal calon, LJ memperoleh 16,3% sedangkan GA memperoleh 12,8%. Pada simulasi 5 bakal calon (pertanyaan tertutup), elektabilitas LJ sedikit meningkat menjadi 16,5%, sementara GA naik menjadi 14%. Sebanyak 22,1% pemilih belum menentukan pilihan mereka.
Gabriel Asem, mantan Bupati Tambrauw selama dua periode (2011-2016 dan 2017-2022), adalah alumnus STIE YPUP Ujung Pandang tahun 1995 dan Paska Sarjana Universitas Gajah Mada Yogyakarta tahun 2007. Ia memulai kariernya sebagai ASN di Inspektorat Kabupaten Sorong.
Sebelum terjun ke dunia politik, GA menjabat sebagai Kepala Dinas Pendapatan Daerah, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Tambrauw pada tahun 2009 – 2011. Selama menjabat sebagai Bupati Tambrauw, melalui Kemendagri RI, GA terpilih mengikuti kursus kepemimpinan di Harvard Kennedy School Center for Public Leadership di Amerika Serikat pada tahun 2013.
GA juga memiliki banyak pengalaman internasional sebagai peserta dan narasumber, termasuk menjadi pembicara pada Governor’s Climate & Forest (GCF) Task Force 2015 di Barcelona dan sebagai narasumber dalam forum Oslo Tropical Forest 2018 di Oslo, Norwegia. Setelah selesai menjabat sebagai bupati, GA masih diundang untuk memaparkan Tantangan Perubahan Iklim, Kerusakan Lingkungan dan Hilangnya Keanekaragaman Hayati di depan para petinggi University of Hawai pada tahun 2020.
Selama menjabat, GA memprioritaskan pembangunan infrastruktur di Kabupaten Tambrauw yang dipenuhi oleh 986 sungai dan anak sungai. Untuk membuka isolasi dan menciptakan koneksi antar kampung serta akses perekonomian, GA telah membangun 19 jembatan.
Lambertus Jitmau, Wali Kota Sorong selama dua periode (2012-2017 dan 2017-2022), adalah alumnus STIE Indonesia Surabaya tahun 1991 dan Paska Sarjana Universitas Persada Indonesia (YAI) tahun 2013. Seperti GA, LJ memulai kariernya sebagai ASN dan menjadi CPNS Kabupaten Sorong pada tahun 1993. Sebelum menjadi Wali Kota Sorong, LJ menjabat sebagai Sekretaris Daerah Kota Sorong pada tahun 2010 – 2012.
LJ dikenal sebagai kreator kebijakan di Pemkot Sorong yang berhasil meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi Kota Sorong sebesar 8% pada kuartal III tahun 2020, lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional yang hanya 5,05% pada saat pandemi Covid-19.
Hasil survei Indo Barometer menunjukkan bahwa dengan margin of error sebesar 3,46%, elektabilitas LJ sebesar 16,5% bisa mencapai 19,96% (+ 3,46%) atau turun ke 13,04% (- 3,46%). Sedangkan elektabilitas GA bisa turun menjadi 10,54% (- 3,46%) atau naik hingga 17,46% (+ 3,46%). Dengan hasil seperti ini, baik GA maupun LJ memiliki peluang besar untuk terpilih sebagai Gubernur Provinsi Papua Barat Daya yang pertama.
Survei juga mengungkap persepsi masyarakat terhadap kemampuan calon gubernur. LJ unggul dalam beberapa aspek: mampu mengatasi masalah ekonomi (66,1%), masalah hukum (65,2%), masalah sosial (71,1%), dan masalah politik (73,1%). (Stevi)