Banten, MPN – Sebuah tragedi keluarga yang menggemparkan terjadi di sebuah desa di Kabupaten Pandeglang, Banten. Johari, seorang pemuda berusia 25 tahun, tega menghabisi nyawa ayahnya sendiri dengan menggunakan batu. Kronologi peristiwa ini bermula dari sebuah permintaan sederhana yang berujung pada kemarahan dan pembunuhan.
Kronologi
Pada hari yang naas itu, Johari meminta uang kepada ibunya untuk membeli sebungkus rokok di warung dekat rumahnya. Namun, sang ibu yang tidak memiliki uang tidak dapat menuruti permintaan anaknya. Kekecewaan Johari berubah menjadi amarah ketika keinginannya tidak dipenuhi.
Dalam keadaan kesal, Johari langsung melempari ibunya dengan sebongkah batu. Namun, amarahnya tidak berhenti di situ. Ia kemudian menghantam kepala ayahnya, Rasim, seorang pria berusia 55 tahun, dengan batu hingga ayahnya meninggal dunia di tempat kejadian.
Peristiwa ini mengejutkan seluruh warga desa dan segera menjadi perbincangan. Warga yang tidak menyangka Johari, yang dikenal sebagai pemuda yang tenang, bisa melakukan tindakan sekejam itu. Pihak kepolisian setempat langsung bergerak cepat untuk mengamankan pelaku.
Menurut keterangan dari pihak kepolisian, Johari telah diamankan dan sedang dalam proses penyidikan lebih lanjut. Diduga, Johari memiliki gangguan jiwa yang menjadi pemicu tindakannya.
Dampak Psikologis dan Sosial
Insiden ini tidak hanya meninggalkan luka bagi keluarga yang ditinggalkan tetapi juga menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat tentang kesehatan mental dan keamanan di lingkungan mereka. Kasus ini membuka diskusi tentang pentingnya perhatian terhadap kesehatan mental dan dukungan sosial bagi individu yang membutuhkan.
Baca Juga:Â Warga Kota Bogor Gempar, Sebelas Anak Menjadi Korban Kejahatan Seksual
Pemerintah setempat dan lembaga sosial diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan penanganan masalah kesehatan mental. Program-program edukasi dan pencegahan kekerasan dalam rumah tangga perlu diperkuat untuk menghindari tragedi serupa di masa depan. (Azis)