MetroPapua News, Sumatera Barat
Duka mendalam masih menyelimuti Sumatera Barat pasca-tragedi banjir bandang yang terjadi pada Sabtu, 11 Mei 2024. Berikut adalah laporan terkini mengenai situasi yang terus berkembang di wilayah tersebut.
Hingga saat ini, jumlah korban meninggal dunia telah mencapai 37 orang, tersebar di Kabupaten Tanah Datar, Agam, dan Kota Padang Panjang. Sementara itu, 17 orang lainnya masih dilaporkan hilang, dan upaya pencarian oleh tim SAR terus dilakukan dengan intensitas yang tinggi.
Banjir bandang telah merusak infrastruktur secara signifikan. Di Kabupaten Agam, lebih dari 193 rumah warga dilaporkan mengalami kerusakan, sementara di Tanah Datar, tercatat 84 rumah rusak ringan hingga berat. Jalan Nasional Silaiang di Kecamatan X Koto mengalami kerusakan parah hingga putus total, mengganggu konektivitas antar wilayah, khususnya dari Kabupaten Tanah Datar menuju Padang dan Solok.
Baca Juga: Bencana Alam Banjir Bandang di Tanah Datar Sumatera Barat Sembilan Orang Hilang
Tim gabungan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terus berupaya mencari korban yang hilang. Proses evakuasi warga yang terdampak banjir bandang juga telah dilakukan, dengan 159 warga di Kabupaten Agam telah dievakuasi ke dua posko pengungsian yang telah disiapkan.
Banjir bandang yang terjadi diduga kuat bercampur dengan abu vulkanik dari Gunung Marapi, yang sebelumnya mengalami erupsi. Hal ini menambah kompleksitas dalam penanganan bencana. Kecamatan X Koto menjadi salah satu daerah yang terparah terdampak, dengan catatan empat titik banjir yang signifikan.
Situasi di Sumatera Barat pasca-banjir bandang masih sangat dinamis. Upaya pencarian dan pemulihan terus berlangsung, dan bantuan terus diberikan kepada para korban dan keluarga mereka. Semoga situasi segera membaik dan bantuan dapat diberikan secara efektif kepada semua yang membutuhkan.




