SORONG, MPN – Kapolda Papua Barat Daya, Brigjen Pol. Gatot Haribowo, S.I.K., M.A.P., diduga membiarkan praktik judi togel yang dikelola oleh HRT dan Agus Cs beroperasi di wilayah hukumnya. Dugaan ini muncul setelah adanya laporan masyarakat yang menyatakan bahwa aktivitas perjudian tersebut semakin marak tanpa tindakan tegas dari kepolisian setempat.
Upaya media ini untuk mengonfirmasi tuduhan tersebut kepada Kapolda Papua Barat Daya dan Direktur Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Papua Barat, Kombes Pol. Junov Siregar, tidak membuahkan hasil. Panggilan telepon dan pesan WhatsApp yang dikirimkan ke nomor kedua pejabat tersebut tidak mendapat respons. Bahkan, beberapa upaya komunikasi melalui WhatsApp diduga telah diblokir oleh mereka, sehingga menambah kecurigaan adanya pembiaran terhadap praktik judi togel ini.
Ketua Daerah Ormas PETIR Papua Barat Daya, James, menyampaikan kekhawatirannya atas kembali maraknya operasi togel di wilayah tersebut. Melalui pesan WhatsApp, ia mengungkapkan bahwa penertiban yang dilakukan oleh Kodim 1802 yang berhasil menangkap dua orang diduga pengedar togel ternyata tidak memberikan efek jera. James menduga ada aliran dana dari hasil perjudian ini kepada Kapolda dan Dirkrimum. Ia juga menyebut bahwa sindikat tersebut kini menggunakan label baru, yakni TOPP.
“Kami menduga kuat ada permainan di balik maraknya kembali operasi togel ini. Sebelumnya, aparat telah berhasil menangkap dua pelaku, tetapi praktik ini tetap berjalan. Kami curiga ada pihak berwenang yang menerima keuntungan dari aktivitas ilegal tersebut,” ujar James dalam keterangannya.
James juga meminta Persatuan Gereja-Gereja di Papua dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk turut mengingatkan Kapolda agar segera menghentikan praktik judi togel di Papua Barat Daya. Ia menekankan pentingnya langkah ini, terutama mengingat bulan suci Ramadan yang semakin dekat, serta fakta bahwa perjudian bertentangan dengan nilai-nilai agama.
Sikap tegas juga disuarakan oleh Kepala Suku Dewan Adat Moi Kabupaten Sorong sekaligus Kepala Listrik Solawati Selatan, Amirudin Umalelen. Ia menolak keras keberadaan judi togel di Papua Barat Daya karena dianggap merusak moral dan mental generasi muda, sekaligus bertentangan dengan nilai-nilai kearifan lokal yang dijunjung tinggi masyarakat Papua.
“Kami menolak keras keberadaan judi togel di wilayah ini. Praktik ini tidak hanya merusak generasi muda, tetapi juga mengancam eksistensi budaya lokal yang telah diwariskan secara turun-temurun. Kami juga mengingatkan bahwa semua agama menentang perjudian, termasuk togel dan konsumsi minuman keras,” tegas Amirudin.
Ia menambahkan bahwa jika pihak kepolisian tidak segera bertindak terhadap aktivitas perjudian ini, masyarakat akan mengambil langkah sendiri untuk menutupnya. Amirudin memperingatkan bahwa apabila terjadi konflik atau bentrokan akibat permasalahan ini, pihak Kepolisian Papua Barat Daya harus bertanggung jawab atas segala dampak yang timbul.
Praktik judi togel ini sendiri merupakan aktivitas ilegal berdasarkan Pasal 303 KUHP di Indonesia, yang mengatur larangan perjudian dengan ancaman hukuman penjara. dugaan keterlibatan Kapolda sebagai penegak hukum dalam melindungi atau membiarkan operasi togel menimbulkan pertanyaan serius tentang integritas aparat dan kepercayaan masyarakat terhadap institusi kepolisian, terutama di tengah tuntutan moral menjelang Ramadan.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada tanggapan resmi dari Kapolda Papua Barat Daya maupun Dirkrimum Polda Papua Barat terkait tuduhan tersebut. Masyarakat kini menantikan langkah tegas dari kepolisian untuk menertibkan praktik judi togel yang diduga masih beroperasi secara bebas di wilayah Papua Barat Daya. (Red)




