MetroPapua News, Jakarta
Dalam perjalanan menuju mimpi Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia U-23 menunjukkan semangat juang yang luar biasa. Namun, harapan tersebut harus tertunda setelah pertandingan yang penuh emosi dan kontroversi melawan Guinea U-23.
Pada Kamis malam WIB di Stade Pierre Pibarot, Clairefontaine, Garuda Muda harus mengakui keunggulan lawan dengan skor tipis 0-1. Satu-satunya gol dalam pertandingan ini dicetak oleh Ilaix Moriba dari Guinea melalui titik penalti yang kontroversial. Pelanggaran yang dilakukan Witan Sulaeman terhadap pemain Guinea terjadi di luar kotak penalti, namun wasit tetap memberikan penalti yang menjadi sorotan utama.
Tidak hanya itu, wasit Francois Letexier kembali menjadi pusat perhatian setelah memberikan penalti kedua untuk Guinea. Alfeandra Dewangga, yang dianggap melakukan pelanggaran di kotak penalti, sebenarnya telah bersih menyapu bola. Keputusan ini memicu protes keras dari pelatih Shin Tae-yong, yang berujung pada kartu merah dan pengusiran dari lapangan.
Reaksi Shin Tae-yong yang emosional menunjukkan betapa pentingnya pertandingan ini bagi Timnas Indonesia U-23. Meskipun kecewa, Shin Tae-yong dan seluruh tim patut mendapatkan apresiasi atas perjuangan mereka. Sepanjang turnamen Piala Asia U-23, Indonesia telah mengalahkan Australia, Jordania, dan Korea Selatan, serta berhasil menembus semifinal, melebihi ekspektasi banyak pihak. (A/I)


