Sorong, MPN – Beberapa tahun belakangan, aktivitas perjudian online jenis tebak angka atau yang familiar disebut toto gelap (togel) masih terus menggulirkan polemik di masyarakat.
Di Papua Barat Daya sendiri, banyak masyarakat yang memberikan kecaman keras terhadap praktik judi togel. Sebaliknya, tak sedikit juga masyarakat yang masih sangat menggemari permainan tebak angka tersebut.
BACA:Â Usai Digerebek Kodim, Judi Togel di Sorong Marak Lagi, Ke Mana Aparat?
Seperti fakta yang ditemukan oleh media ini, pada hari Minggu (9/2/2025) beberapa kelompok masyarakat masih tampak aktif mencoba peruntungan dalam permainan judi tebak angka ini. Bukan hanya itu, sampai hari ini lapak penjualan kupon togel juga ditemukan beroperasi secara terang-terangan, bahkan di tempat terbuka yang ramai penduduk.

Kondisi serupa tidak hanya ditemukan di Kota Sorong yang menjadi Ibukota Provinsi Papua Barat Daya saja, melainkan juga di kabupaten lain yang tersebar di Papua Barat Daya.
Bedasarkan data yang dihimpun media ini, beberapa waktu lalu telah dilakukan penggerebekan lapak penjualan kupon togel oleh Anggota Kodim 1802/ Sorong dan Polres Sorong. Pasca penggerebekan tersebut, praktik judi togel sempat terhenti satu hari, lapak-lapak lain pun langsung berkemas.
BACA:Â TNI Kodim 1802/Sorong Berhasil Tertibkan Judi Togel, Dua Pelaku Diamankan
Sayangnya, selang satu hari kemudian, praktik judi togel kembali bergeliat. Belum lagi isu terkait mandeknya proses hukum terhadap 5 orang pelaku yang diciduk dari penggerebekan lapak penjualan kupon togel sebelumnya.

Hal itu menjadi bukti, bahwa tidak adanya keseriusan Polda Papua Barat Daya dalam memberantas praktik judi togel. Secara tidak langsung, hal ini juga menghidupkan mosi ketidak percayaan masyarakat terhadap kinerja aparat kepolisian khususnya Polda Papua Barat Daya.
Sebelumnya, Kapolda Papua Barat Daya telah memberikan keterangan terkait komitmennya bersama jajaran dalam pemberantasan judi togel tersebut. Namun hingga berita ini dirilis, lapak-lapak penjualan kupon togel masih tetap eksis.
Akibatnya, timbul kecurigaan dikalangan masyarakat yang menduga bahwa aparat penegak hukum setempat khususnya Polda Papua Barat Daya telah ‘dikondisikan’ oleh bos Togel Hartono (HRT Grup). (RED)