SORONG, MPN – Hanya sehari setelah Kapolda Papua Barat Daya Brigjen Pol. Gatot Haribowo, S.I.K., M.A.P., menyatakan komitmennya untuk memberantas judi togel pada 3 Maret 2025, praktik ilegal ini kembali bermunculan di Kota dan Kabupaten Sorong. Lapak-lapak togel kini beroperasi secara terbuka di berbagai lokasi, mulai dari gang-gang sempit, pasar tradisional, hingga pinggir jalan raya. Beberapa di antaranya bahkan aktif pada malam hari untuk menghindari pantauan aparat kepolisian.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Meskipun Kapolda telah memimpin langsung operasi pemberantasan, para bandar besar seperti (HRT/TOPPPP), masih leluasa menjalankan bisnis mereka. Keberanian para bandar ini memicu dugaan adanya perlindungan dari pihak tertentu, terutama karena praktik ini tetap berjalan meski razia kerap digelar oleh Polresta Sorong Kota dan Kodim 1802. Perubahan nama operasi togel menjadi ā€œTOPPPā€ juga diduga menjadi strategi untuk mengelabui aparat, meskipun sistemnya tetap sama.

Kondisi ini memicu keresahan mendalam di kalangan masyarakat Sorong. Pelaksana Tugas (Plt) Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Sorong, Pdt. Dedy Jaflaun, S.Th., menyatakan keprihatinannya, terutama karena praktik ini berlangsung di bulan suci Ramadan. ā€œJudi bukan mata pencaharian yang layak, tetapi sumber kehancuran. Aparat harus segera bertindak tegas,ā€ tegasnya pada Senin, 3 Maret 2025. Ia mendesak Kapolda menangkap para bandar besar, untuk membongkar jaringan togel hingga ke akar-akarnya.

Pdt. Dedy juga menyoroti kemungkinan adanya pihak yang melindungi bisnis ilegal ini. ā€œJika togel tetap eksis meski sering dirazia, pasti ada yang membekingi. Ini harus diusut tuntas,ā€ katanya. Dugaan serupa muncul dari warga Sorong. Seorang warga yang enggan disebutkan namanya mengatakan, ā€œKalau hanya menangkap pelaku kecil sementara bos besar bebas, percuma. Mereka akan terus buka lagi dengan cara baru.ā€

Di tingkat nasional, Presiden Prabowo Subianto turut menegaskan komitmennya untuk memberantas perjudian. ā€œTidak boleh ada aparat yang melindungi praktik ilegal. Perjudian harus diberantas karena merusak masyarakat,ā€ ujarnya dalam pertemuan dengan jajaran terkait pada awal Maret 2025. Pernyataan ini membawa harapan baru bagi warga Sorong yang merasa penegakan hukum di daerah mereka masih lemah.

Namun, tantangan di lapangan tetap besar. Razia yang dilakukan selama ini dinilai warga hanya formalitas. ā€œKenapa bandar besar tidak disentuh? Kenapa lapaknya masih buka? Ini yang membuat kami curiga ada aparat yang bermain,ā€ ungkap warga lainnya. Lemahnya efek jera dan koordinasi antarinstansi menjadi salah satu faktor yang membuat judi togel sulit diberantas.

Aktivis anti-judi di Sorong menekankan perlunya pendekatan lebih luas. ā€œPenindakan saja tidak cukup. Harus ada edukasi untuk mencegah masyarakat kecanduan judi,ā€ ujar seorang aktivis. Ia menambahkan bahwa sosialisasi di lingkungan masyarakat dapat memutus rantai permintaan yang menjadi penyokong bisnis ini.

Kini, sorotan tertuju pada Kapolda Papua Barat Daya. Masyarakat menantikan langkah konkret untuk menangkap para bandar besar dan membuktikan bahwa pemberantasan togel bukan sekadar janji. Tanpa tindakan tegas, kepercayaan publik terhadap aparat berisiko terus merosot, sementara Sorong terancam tetap menjadi ladang subur bagi perjudian ilegal. (RED)